Tantangan Generasi Muda untuk Indonesia sebagai peringatan Hari Pahlawan

Oleh Tugu Insurance dipublikasikan pada 10 November 2022
Dibaca 3333 kali
Tantangan Generasi Muda untuk Indonesia sebagai peringatan Hari Pahlawan

Selamat Hari Pahlawan Smart People! Setiap tanggal 10 November secara khusus Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini diawali karena peristiwa pertempuran Surabaya dan tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia. Sebelum mengetahui sejarahnya, hari pahlawan dapat dimaknai jauh lebih dalam untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita pahami agar nantinya kamu dapat mengembangkan diri sebagai generasi muda untuk bertransformasi jauh lebih baik kedepannya.

 

Sejarah Hari Pahlawan

 

Smart People, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya. Pada awalnya segalanya berjalan lancar meski beberapa kali muncul pemberontakan. Namun, tidak dapat dihindari, pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

 

Dimulai setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya dan memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945. Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

 

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

 

Surabaya di situasi perang saat itu kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, yang sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan. Begitulah tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang di seluruh Indonesia

 

Memaknai Hari Pahlawan

 

Smart People, kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan banyak kita temukan di buku atau bahkan pada mata pelajaran pada saat berada di bangku sekolah. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Walaupun tidak ikut serta dalam pertempuran pada waktu itu, tapi kita perlu melanjutkan perjuangan para pahlawan sesuai dengan perkembangan zaman. Pada dasarnya kita tidak hanya belajar tentang sejarah dan tokoh penting yang memperjuangkan bangsa Indonesia, tetapi lebih jauh lebih dalam, kita bisa belajar melalui keteladanan yang ada, seperti kejujuran, pantang menyerah, dan melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang dapat kita refleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Semangat perjuangan yang dicontohkan para pejuang diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi muda agar semakin percaya diri untuk menjadi insan yang mandiri di berbagai bidang. Semangat itu hendaknya tertanam dalam diri setiap generasi muda. Untuk dapat bangkit mewujudkan kesejahteraan rakyat menuju negara yang harum dan besar namanya. Salah satu nilai penting untuk generasi muda adalah semangat gotong royong.

 

Semangat gotong royong ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda setiap orang, dengan persaingan yang sehat dalam pengetahuan atau berlomba menunjukkan keterampilan yang bermanfaat untuk sekitar. Yaitu memaknai pengorbanan pahlawan bangsa, dengan mengedepankan sikap tangguh dan pantang menyerah serta gigih berjuang generasi muda mampu mengubah bangsa ke arah yang lebih baik. Perjuangan setiap zaman juga berbeda-beda, jika dahulu para pejuang berusaha merebut kemerdekaan dengan tumpah darah dan mempertaruhkan nyawa. Kini, para generasi muda pun bisa menjadi sosok pahlawan dengan sesuai kemampuan, pekerjaan, dan kapasitas masing-masing.

 

Nah, Investasi keterampilan dan material tidak cukup menjadi dasar dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa tanpa didasari investasi mental. Karena itu, Smart People juga harus dapat memperkuat mental agar tidak mudah diperbudak bangsa lain dan mampu berdiri sendiri menuju kemakmuran rakyat. Itulah jiwa patriotisme progresif yang harus dikobarkan saat ini dalam menghadapi tantangan dan persoalan masa mendatang.

 

Di zaman teknologi dan arus informasi yang begitu cepat, generasi muda harus bisa mengedepankan sila Pancasila dan menjaga etika. Menciptakan prestasi bukan perpecahan adalah satu bentuk menghargai jasa pahlawan. Hari pahlawan bukan hanya sekadar peringatan hari besar, hendaknya momen ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bahwa tiap individu harus mampu menjadi pahlawan di masa sekarang.

 

Ada banyak cara memaknai Hari Pahlawan kepada mereka dari kehidupan sehari-hari. Seperti mempertahankan kemerdekaan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain. Hari Pahlawan kiranya tidak hanya sekedar diingat pada setiap tanggal 10 November saja, namun lebih dari itu perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah rela mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu terus dikenang sepanjang masa oleh kita semua.

 

Meneladani Semangat Perjuangan Para Pahlawan Bersama Tugu Insurance

 

Smart People, dalam berproses mengejar cita-cita terlebih untuk kemajuan bangsa ada banyak risiko yang tidak terduga, entah dalam diri kita sendiri atau untuk orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, Tugu Insurance hadir agar Smart People yang sedang mengejar mimpi atau bahkan berada dalam situasi pekerjaan berisiko tinggi selalu #BeraniMelangkahMaju untuk meraih segala pencapaian yang lebih baik.

 

Yuk, Smart People jadi generasi muda yang meneladani sejarah bangsa dan siap menjalani masa depan yang penuh tantangan.

 

Cari tahu info selengkapnya tentang produk Tugu Insurance di www.tugu.com dan jangan lupa share artikel ini ke orang terdekatmu dan juga follow social media Tugu Insurance agar kamu tidak ketinggalan info menarik!

 

Facebook : @tuguinsurance

Instagram : @tuguinsurance

Twitter : @tuguinsurance

Tiktok : @tuguinsurance

LinkedIn : PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk

 

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

 

Referensi 1

Referensi 2

Referensi 3