Hindari Zat Kimia Ini Agar Terhindar dari Risiko Kebakaran

Oleh Tugu Insurance dipublikasikan pada 25 Oktober 2022
Dibaca 6152 kali
Hindari Zat Kimia Ini Agar Terhindar dari Risiko Kebakaran

Kebakaran merupakan kecelakaan yang tak hanya bisa merenggut harta benda, namun juga nyawa. Penyebab kebakaran dapat berupa arus listrik pendek, tapi tidak hanya itu yang bisa menimbulkannya. Beberapa zat kimia juga bisa mengakibatkan kebakaran. Apa saja zat kimia yang berpotensi menyebabkan kebakaran? Simak jawabannya di sini!

Zat kimia yang menyebabkan kebakaran

Tanpa disadari, ternyata ada cukup banyak zat kimia yang bisa memicu kebakaran. Berikut beberapa di antaranya yang patut kamu waspadai:

1. Bensin

Bahan kimia ini kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jelas saja, bensin berperan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor hingga genset. Meski begitu, kamu perlu hati-hati dalam menggunakannya.

Bensin mudah terbakar jika terkena oksigen, sedangkan solar mudah terbakar jika terpapar suhu panas. Penyebab bensin mudah terbakar adalah sifatnya yang memiliki titik nyala rendah dan kepadatan uap tinggi. Ketika sudah menyebabkan kebakaran, api akibat bensin dapat menyebar dan menyulut dengan cepat.

2. Etanol

Etanol juga biasa digunakan dalam aktivitas manusia. Ini karena kandungan etanol (C2H6O) ada dalam parfum, deodoran, hair spray, sampai minuman beralkohol. Dengan kemampuannya untuk membasmi bakteri dan jamur, senyawa ini juga dapat ditemukan pada tisu medis dan hand sanitizer.

Selain mudah terbakar, etanol sebenarnya juga bisa meledak. Etanol lebih berat daripada udara, sehingga bisa menguap dalam waktu singkat. Tapi, jika terkena aerosol, konsentrasi etanol sekecil 3,3 persen saja di udara dapat menyebabkan ledakan.

3. Aseton

Senyawa kimia ini tidak berwarna, namun memiliki bau menyengat. Secara alami, aseton dapat ditemukan di pohon dan sejumlah tanaman lain. Tubuh manusia juga memproduksi aseton dalam jumlah kecil.

Beberapa barang rumah tangga dan kecantikan pun mengandung aseton (CH3COCH3), misalnya cat, cat kuku (kuteks), dan penghapus kuteks. Ada juga yang menggunakan aseton untuk memproduksi plastik dan tekstil. Sama seperti bensin, aseton mudah terbakar karena rantainya terbentuk atas kandungan karbon dan hidrokarbon. Sehingga, kamu sebaiknya memastikan produk yang mengandung aseton disimpan dengan aman.

4. Etilen oksida

Etilen oksida (EtO) digunakan dalam produksi berbagai jenis barang. Beberapa di antaranya yaitu tekstil, deterjen, dan obat-obatan. Senyawa yang memiliki formula C2H4O ini dapat ditemukan dalam kadar kecil pada fumigan, sterilan untuk kosmetik, juga sterilan peralatan bedah di rumah sakit.

Bahan ini mudah terbakar dan beracun. Paparan manusia dan hewan terhadap EtO dibatasi untuk mencegah dampak racun. Jika berlebihan, terpapar EtO berpotensi menyebabkan mual, sakit kepala, hingga penyakit leukemia.

5. Kerosin

Cairan ini merupakan hidrokarbon yang mudah terbakar. Penggunaan kerosin bervariasi, antara lain untuk alat pemanas (heater), bahan bakar jet, serta untuk memasak. Harganya yang murah pun membuat kerosin menjadi pilihan orang-orang.

Jika kamu merupakan salah satu dari pengguna 1,2 juta barel kerosin per harinya, pastikan penyimpanan sudah dilakukan dengan benar. Bahan tersebut harus disimpan dalam kotak khusus, seperti bensin. 

Setelah mengetahui sejumlah zat kimia yang dapat menyebabkan kebakaran, Smart People bisa mencegah hal tidak diinginkan dengan penyimpanan yang baik. Jaga supaya bahan-bahan tersebut tidak sampai membahayakan kamu, ya!

Cara menanggulangi kebakaran

Tidak hanya tempat publik seperti pusat perbelanjaan atau kantor, rumah kamu pun perlu dilengkapi dengan fasilitas untuk menanggulangi kebakaran. Dengan begitu, kamu sudah siap melakukan penanganan apabila terjadi kebakaran.

1. Alat pemadam api ringan (APAR) 

APAR bukanlah barang yang asing dalam kehidupan. Jika berkunjung ke ruang publik, biasanya APAR terletak di sejumlah titik agar mudah dijangkau. Salah satu rekomendasi penempatan alat ini antara lain di dapur karena rentan terjadi kebakaran akibat kompor. Satu bangunan idealnya dipasangkan beberapa APAR supaya mudah diambil saat kebakaran.

Bentuk alat ini biasanya berupa tabung yang memuat bahan pemadam api tekanan tinggi. Sebelum memasangnya, kamu perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis APAR. Sesuaikan besaran muatan dan jangkauan APAR dengan kebutuhan. 

2. Karung pemadam api (fire blanket)

Terdapat karung untuk memadamkan api yang terbuat dari material khusus. Tidak perlu membasahi kain atau karung goni dengan air, kamu bisa menggunakan fire blanket untuk memadamkan api.

 

Di luar bahan-bahan yang telah disebutkan, masih ada zat kimia lainnya yang menyebabkan kebakaran. Kamu dapat mencegahnya dengan mengatur penyimpanan secara tepat. Namun, risiko kebakaran tetap ada karena penggunaan zat kimia dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Kurangi risiko tersebut dengan memberikan perlindungan penuh untuk properti kamu menggunakan salah satu asuransi korporasi Tugu Insurance, yakni Asuransi Kebakaran dan Properti! Untuk mendapat informasi lebih lengkap seputar asuransi, kamu juga bisa follow Instagram Tugu Insurance, ya!