Dilansir dari Investopedia, cold calling adalah teknik yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk menghubungi target pelanggan via telepon untuk memberikan penawaran produk/jasa yang dijual.
Di era digital seperti sekarang, masih efektif kah metode ini? Mengutip dari HubSpot ,mayoritas perusahaan B2B kelas atas kerap melakukan metode cold calling. Walaupun terlihat old-fashioned, nyatanya metode ini dinilai masih efektif untuk menggaet pelanggan. Melakukan cold calling juga tidak mudah, karena kegigihan dan strategi yang jitu sangat diperlukan.
Biasanya banyak orang yang langsung menolak penawaran produk via telepon, langsung memutus sambungan atau bahkan tidak mengangkatnya jika sudah mengenali nomor telepon yang digunakan. Berikut beberapa strategi untuk melakukan cold calling yang efektif untuk menggaet pelanggan :
-
Lakukan Riset
Ini merupakan salah satu hal terpenting yang wajib dilakukan sebelum melakukan cold calling. Melalui riset, kita akan mengetahui seperti apa karakter calon pelanggan yang akan dihubungi. Hal ini bermanfaat untuk menentukan pendekatan terbaik saat menghubunginya.
-
Kalimat pembuka yang efektif
Berbicara lewat telepon sangat berbeda dengan berbicara langsung melalui tatap muka. Kita harus menyiapkan bahasa yang tepat saat melakukan cold calling; bisa dimulai dari kalimat pembuka. Kalimat pembuka dapat menjadi penentuan apakah calon pelanggan mau terus mendengarkan penjelasan yangdiberikan atau malah mengakhiri panggilan. Oleh karena itu, persiapkan kalimat pembuka yang sopan dan usahakan bernada ramah serta ceria untuk menularkan energi positif ke calon pelanggan.
-
Tulis poin penting yang ingin dibicarakan
Buatlah skrip yang berisi poin penting/clue yang akan dibicarakan dan dijelaskan ke calon pelanggan. Jangan dengan gamblang membacakan skrip tentang product knowledge ketika melakukan panggilan telepon dengan calon pelanggan. Karena akan sangat terasa tidak natural dan membuat calon pelanggan merasa bosan serta tidak tertarik untuk mendengarkanmu.
-
Percaya diri
Dilansir dari Yesware, 80% alasan sales marketing gagal dalam cold calling karena tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam penawaran produk/jasa. Ini merupakan tantangan terbesar cold calling. Memang wajar jika tidak merasa percaya diri, untuk itu persiapkan diri untuk berkomunikasi sebaik mungkin ditambah dengan pengetahuan produk yang memadai ya, Smart People!
-
Jangan mudah menyerah
Seperti yang sudah dikatakan di atas, cold calling adalah cara old-fashioned yang susah-susah gampang untuk dilakukan. Jika belum berhasil, jangan menyerah dan terus coba lagi.
Nah Smart people, semoga strategi cold calling diatas dapat membantu dalam pekerjaan dan hal lainnya di luar pekerjaan ya, Smart People! Ikuti terus artikel-artikel kami yang selalu membuatmu #BeraniLebihBaik.
Jangan lupa share artikel ini ke orang terdekatmu dan juga follow social media Tugu Insurance agar kamu tidak ketinggalan info menarik!
Facebook : @tuguinsurance
Instagram : @tuguinsurance
Twitter : @tuguinsurance
LinkedIn : PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk
Tiktok : tuguinsurance
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.