Siapa yang setuju jika lembur adalah cara untuk memaksimalkan kerja di kantor? Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena bisa dibilang lembur adalah salah satu dampak dari kita kurang lihai dalam mengatur waktu dengan efektif dan efisien. Tidak salah jika kerjaan yang harus kamu kerjakan menumpuk, makin banyak, dan harus lembur untuk diselesaikan.
Menurut asahi.com, lembur bukan hanya kesalahan pekerja yang tidak bisa mengatur waktu kerja, namun ada juga andil dari datangnya kerja yang tidak sesuai dengan waktu kerja. Mungkin saja kita sudah bekerja dengan baik dan efisien dan menyelesaikan pekerjaan kita, namun tiba-tiba datang kerjaan baru di luar jam kerja. Hal seperti ini harus dinilai seberapa “urgent” kerjaan ini dan harus dirembukan dengan rekan kerja lainnya. Karena nanti akan terlihat kapankah kerjaan tersebut harus di-submit dan bagaimana melakukannya. Tapi jika memang tidak ada kerjaan tambahan, tapi kamu masih harus lembur, berarti ada masalah di manajemen waktumu. Tenang, Smart People, kami punya beberapa tips yang disadur dari beberapa sumber untuk menghindari lembur.
- Kebisaan saat kerja
Kebiasaan kerja yang kamu lakukan sehari-hari akan menentukan apakah kamu lembur atau tidak. Tetap fokus dalam melakukan kerja dan tidak perlu banyak melakukan hal di luar kerja. Bayangkan saja jika kamu bisa mengatur kebiasaan kerjamu dengan efisien, kerjaanmu akan ter-manage dengan efektif dan tidak akan menghasilkan lembur.
- Multitasking apakah harus?
Jika kerjaan kita sedang banyak, multitasking adalah yang harus dilakukan. Tapi apakah itu harus? Ternyata tidak semua orang dan tidak semua pekerjaan harus dilakukan dengan multitasking. Kenapa? Menurut riset yang dilakukan Cambridge University, multitasking tidak bisa dilakukan semua orang karena bisa membuat kita menjadi bingung tentang apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Nah, untuk kamu yang bisa multitasking, lakukanlah yang terbaik untuk pekerjaanmu. Tapi jika kamu tidak bisa, kamu bisa coba cari pekerjaan mana yang dilabeli urgensi tinggi
- Katakan tidak
Memang poin ini agak berat untuk dilakukan, tapi ini harus kamu lakukan agar kamu terhindar dari lembur. Semisalnya, kamu disuruh untuk menggantikan persentasi, diminta untuk menyiapkan meeting dan lain sebagainya, lebih baik kamu menolaknya. Apalagi jika pekerjaan itu di luar jobdesc kamu. Kamu juga berhak menolak kerjaan yang datang di luar jam kerja. Tapi kamu harus mencari tahu deadline pekerjaan itu kapan, agar kamu bisa manage timeline kamu
- Cari tahu sisi urgensi
Semua pekerjaan memiliki sifat urgensi yang berbeda. Ini lah yang harus kamu tahu cari tahu. Karena jika kamu telah mengetahui tingkat urgensinya, kamu bisa dengan mudah manage waktu kerjamu. Coba komunikasikan dengan atasan dan rekan kerja tentang seberapa urgensi kerjaan yang akan dikerjakan. Jangan lupa juga tentukan deadline yang tepat. Jangan mepet jangan juga longgar.
- Saling bantu-membantu
Semisalnya kita dihadapkan dengan pekerjaan banyak dan deadline mepet, tidak ada salahnya kamu minta bantuan ke rekan kerjamu yang lain. Beri tahu alasannya secara logis agar mereka mau membantu, dan jangan lupa beri mereka petunjuk untuk mengerjakannya. Kamu pun jika diminta untuk membantu pekerjaan rekan kerjamu, kamu harus membantunya jika tidak sedang repot. Akan sangat seru jika kita dan rekan kerja tidak lembur bukan? Jadi bisa jalan-jalan selepas kerja, Smart People.
- Gunakan bantuan aplikasi
Sudah banyak aplikasi yang membantu kita menjadi lebih produktif dan bisa mengingatkan tasklist yang harus kita kerjakan. Contohnya saja Trello, Google Calendar, To Do, dan lain sebagainya. Aplikasi tersebut bisa kita atur sesuai keinginan kita. Atur aplikasinya secermat mungkin agar kita bisa bekerja secara efisien dan terlapas dari lembur.
Kira-kira begitulah tips yang bisa kami rangkum dari beberapa sumber agar kamu terhindar dari lembur. Ingat, Smart People, lembur tidak selamanya membuat kamu lebih baik, tapi manage pekerjaan dengan benar adalah salah satu cara kamu untuk #BeraniLebihBaik.